SEKILAS INFO
: - Selasa, 05-11-2024
  • 1 bulan yang lalu / Dibuka pendaftaran siswa baru atau pindahan tahun pelajaran 2025/2026. Gelombng 1(Oktober-Desember 2024), Gelombang 2(Januari-Maret 2025)
ayo kita mengenal sampah

 

Berteman dengan sampah? Mungkin terdengar asing, namun itu adalah fakta, loh! Kita bisa berteman dengan sampah, sampah tidak hanya kita buang begitu saja namun kita juga dapat mengelolanya. Tidak semua sampah menjadi momok menjijikan yang tidak dapat kita sentuh kembali.

Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, yang dimaksud sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Sampah ini dihasilkan manusia setiap melakukan aktivitas sehari-hari. Pengelolaan sampah menerapkan paradigma baru yaitu pengelolaan sampah secara holistik dari hulu sampai hilir.

Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, mendaur ulang dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yang dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan, atau estetika. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam (resources recovery). Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat, cair, gas, atau radioaktif dengan metode dan keterampilan khusus untuk masing-masing jenis zat.

Praktik pengelolaan sampah berbeda beda antara negara maju dan negara berkembang, berbeda juga antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan dan antara daerah perumahan dengan daerah industri. Pengelolaan sampah yang tidak berbahaya dari pemukiman dan institusi di area metropolitan biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sedangkan untuk sampah dari area komersial dan industri biasanya ditangani oleh perusahaan pengolah sampah. Metode pengelolaan sampah berbeda-beda tergantung banyak hal, di antaranya tipe zat sampah, lahan yang digunakan untuk mengolah, dan ketersediaan lahan. (Wikipedia)

Pada umumnya sampah yang dibuang dengan sembarangan akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan di sekitar. Sampah tersebut dapat menimbulkan bagi kesehatan seperti diare, jamur, cacingan,tifus dan kolera. Selain menimbulkan dampak bagi kesehatan, akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan, sosial dan ekonomi. Seringkali sampah yang menumpuk di saluran air mengakibatkan aliran air akan terhambat yang berpotensi mengakibatkan banjir. Selain itu, sampah yang sifatnya cair berada di saluran air akan menimbulkan bau tak sedap. Kemudian, penanganan sampah yang tidak baik juga berdampak pada keadaan sosial dan ekonomi. Seperti meningkatnya biaya kesehatan karena timbulnya penyakit, selain itu kondisi lingkungan yang tidak bersih juga berdampak pada kehidupan sosial masyarakat secara keseluruhan.

Maka dari itu, kita bisa memulai perubahan dari hal-hal kecil. Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan dalam aktivitas sehari-hari.

1. Pilah dan Buang Sampah pada Tempatnya

Membuang sampah di tempat sampah memang terlihat seperti hal yang sepele, namun manfaatnya sangatlah besar untuk mengurangi pencemaran dan membuat lingkungan bersih dan indah.   Jangan lupa untuk memilah sampah menjadi sampah organik dan anorganik sebelum dibuang ke tong masing-masing agar memudahkan proses daur ulang.

2. Habiskan makanan

Tahukah Anda? makanan menjadi penyumbang sampah terbesar di Jakarta. Sampah makanan mencapai kurang lebih 2,7 juta ton per tahun atau 54% dari total sampah ibukota. Oleh karena itu, habiskanlah makanan yang kita masak atau beli. Apabila kelebihan makanan, kita bisa memberikannya pada tetangga serta mereka yang membutuhkan. Selain mengurangi sampah, berbagi makanan juga dapat mengurangi angka kelaparan. (Smart City Jakarta)

3. Membawa Kantung Belanja dan Alat Makan Sendiri

Membawa kantung belanja dan alat makan sendiri dapat mengurangi penggunaan plastik. Plastik sendiri merupakan material yang sangat sulit terurai dan dapat mencemari kualitas air dan tanah. Oleh karena itu, menggunakan totebag berbahan kain saat berbelanja atau membawa tumbler saat bepergian akan turut menurunkan jumlah sampah plastik yang beredar. Selain itu, membawa makanan bekal sendiri juga akan membiasakan gaya hidup sehat.

4. Donasikan Barang-barang yang Tidak Terpakai

Banyak dari kita yang membuang barang tidak terpakai yang menumpuk di gudang atau sudut-sudut rumah. Mendonasikan barang-barang tersebut ke orang lain tentu merupakan tindakan yang lebih mulia karena akan mengurangi jumlah sampah yang kita buang sekaligus membantu orang-orang yang lebih membutuhkan.

5. Daur Ulang dan Buat Kompos dari Sampah

Jika Anda ingin mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat bagi lingkungan, mendaur ulang sampah atau membuat kompos dapat dijadikan pilihan. Sampah berbahan plastik seperti kemasan minuman sachet atau sedotan bisa didaur ulang menjadi keranjang belanja atau berbagai kerajinan tangan lainnya. Sementara itu, sampah organik bisa dijadikan kompos untuk menyuburkan tanaman dan bunga.

Itulah beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk mengelola sampah. Namun pastinya masih ada beberapa cara lain yang lebih kreatif agar dapat membantu mewujudkan lingkungan bebas sampah dan yang terpenting sekarang adalah mulai merealisasikannya.

Maka dari itu, jadikanlah sampah sebagai teman! Selama ini tanpa sadar kita sudah memperlakukan sampah sebagai musuh dengan membuang sampah sembarangan. Agar sampah memberikan manfaat yang luar biasa kepada kita maka dari itu jangan jadikan sampah sebagai musuh kita.

Sumber terkait:

Wikipedia & Smart City Jakarta

TINGGALKAN KOMENTAR